Sudah dua hari ini Jogja dan sekitarnya di berkahi hujan deras sampai mengakibatkan banjir. Selain khawatir akan bencana yang mungkin terjadi akibat banjir, yang perlu jadi perhatian kita adalah penyakit yang biasanya timbul pasca hujan dan banjir, mulai yang ringan misalnya batuk, pilek, diare ringan, sampai yang berat seperti tipus, ISPA, diare berat, demam berdarah dan lain-lain. Mommies pasti sudah hapal kan tata laksana penanganan pertama pada beberapa penyakit seperti demam, batuk, pilek, dan diare? Haaah belum?
Coba deh main-main ke pusat layanan masyarakat yang paling dekat dari rumah, di sini biasanya banyak poster-poster yang menjelaskan tata laksana penanganan penyakit tertentu, jadi kita bisa lebih waspada saat anak menunjukkan gejala sakit. Saat ini pemerintah memang sedang berusaha meningkatkan kesadaran rakyatnya akan kesehatan dengan program-program yang diharapkan dapat mendidik masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungannya secara mandiri. Salah satu program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang iklan layanan masyarakatnya bisa kita temukan di manapun adalah GERMAS, apa sih GERMAS itu?
GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
GERMAS adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Tujuannya untuk menjaga kesehatan masyarakat, menjaga lingkungan selalu bersih, meningkatkan produktivitas masyarakat, dan akhirnya dapat menekan angka biaya berobat.”
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017).
Siapa saja yang harus melaksanakan GERMAS?
Tentu saja ssemua lapisan masyarakat! Mulai dari setiap individu warga negara tanpa kecuali, keluarga, kumpulan msyarakat dari yang terkecil seperti RT, organisasi masyarakat, dunia usaha, pemerintah daerah sampai pusat, dan sebagainya.
Apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung GERMAS?
Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat
Nah, setelah sukses mejalankan poin-poin tadi, masih ada nih pe-er yang perlu kita cermati. Bila sudah menjaga kesehatan tapi tetap terserang penyakit biasanya kita langsung buru-buru deh lari ke apotik beli obat bebas, belum sembuh juga baru besoknya ke dokter, LOL.
Padahal nggak selamanya sakit yang kita rasakan itu butuh obat lho, apalagi sampai menuh-menuhin ruang tunggu dokter cumakarena demam sehari dan batuk pilek.
Karena penggunaan obat bebas tanpa pengetahuan dan informasi yang cukup dapat menyebabkan masalah baru, misalnya saja kejadian efek samping obat seperti muntah, alergi.
Pada penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan resistensi pada si antibiotik itu sendiri, bayangkan apa jadinya kalau bakteri-bakteri yang ada di tubuh kita bermutasi menjadi gatotkaca yang kebal terhadap semua serangan senjata, serem! Makanya jangan seenaknya beli antibiotik, apalagi mengkonsumsi antibiotik untuk batuk dan pilek, lha wong penyakit karena virus kok diobati pakai anti bakteri, nggak nyambung sist..
Untuk itu Pemerintah sesuai SK Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/427/2015
menggalakan pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan obat tradisional melalui program GEMA CERMAT atau Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat , sebuah upaya bersama pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat menggunakan obat secara tepat dan benar, tujuannya:
- Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara benar
- Meningkatnya kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan obat secara benar
- Meningkatnya penggunaan obat rasional. Apa saja yang perlu kita ketahui agar cerdas menggunakan obat?
Di sini akan saya jabarkan beberapa poin penting dalam penggunaan obat secara baik dan tepat, semoga belum bosan bacanya yaa :)
Cara Memilih Obat Yang Tepat
- Lihat kandungan zat berkhasiatnya, bukan merk dagangnya. Obat generik bukan berarti kalah manjur dibanding obat dengan merk paten.
- Pelajari riwayat alergi atau sensitifitas yang kita miliki terhadap beberapa jenis obat, kalau perlu punya catatan khusus.
- Pada perempuan hamil atau berencana hamil beberapa jenis obat bebas bisa jadi berbahaya, selalu konsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat.
- Selain kehamilan, ibu menyusui juga nggak boleh sembarangan mengkonsumsi obat, karena bebrapa obat dapat masuk ke dalam ASI dan menimbulkan efek buruk pada bayi.
- Perhatikan HET atau Harga Eceran Tertinggi pada kemasan obat, jangan sampai kena tipu :)
- Pilih obat yang betuk sediaannya paling sesuai untuk kebutuhan, misalnya anak-anak ya belikan yang sirup, kasian kan kalau disuruh nelan kapsul :)
- Perhatikan kondisi sedang mengunakan obat, beberapa obat dapat berinteraksi dan menimbulkan efek samping dengan obat lainnya, kalau terpaksa membeli obat bebas, konsultasi dulu dengan apoteker di apotiknya.
- Kenali logo lingkaran berwarna yang menandakan kategori obat:
- Obat dengan logo lingkaran hijau berarti obat bebas yang dapat di beli tanpa resep dokter.
- Obat dengan logo lingkaran hijau adalah obat bebas terbatas, obat keras yang dapat dibeli tanpa resep dokter namun penggunaannya harus memperhatikan aturan pakai dan peringatan pada kemasan.
- Obat dengan logo lingkaran merah adalah obat keras yang hanya dapat dieroleh dengan resep dokter.
Cara Mendapatkan Obat
- Obat Bebas dan Bebas Terbatas dapat diperoleh di apotek atau toko obat berizin. Saat membeli pastikan kemasannya dalam kondisi baik dan utuh, cek juga tanggal kadaluarsa dan nomor registrasi obat.
- Obat Keras dapat diperoleh di apotek atau fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan resep dokter. selalu baca dengan baik kelengkapan informasi pada etiket yang ditempel dikemasan seperti nama pasien, tanggal dan aturan pakai, perhatikan juga tanggal kadaluarsanya.
Cara Menggunakan Obat
- Baca aturan pakai sebelum menggunakan obat.
- Gunakan obat sesuai aturan pakai seperti dosis, rentang waktu konsumsi, dan lama penggunaan obat, misalnya antibiotik digunakan selama 3 – 5 hari.
- Obat bebas dan Obat bebas terbatas tidak digunakan secara terus menerus, kalau sakit berlanjut langsung ke dokter yaa..
- Hentikan penggunaan obat apabila timbul reaksi yang tidak diinginkan, segera berangkat ke fasilitas kesehatan terdekat.
- Tidak mengunakan obat orang lain meski gejala sakitnya sama.
- Tanyakan ke apoteker untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap.
Cara Menyimpan Obat Di Rumah
- Tidak melepaskan etiket pada wadah obat karena tercantum nama, cara penggunaan, dan informasi penting lainnya.
- Perhatikan dan ikuti aturan penyimpanan pada kemasan.
- Letakkan obat jauh dari jangkauan anak.
- Simpan obat dalam kemasan asli dan wadah tertutup rapat.
- Tidak menyimpan obat di dalam mobildalam jangka waktu lamakarena suhu tidak stabil dan dapat merusak obat.
- Perhatikan tanda-tanda kerusakan obat seperti perubahan warna, bau, dan penggumpalan.
Cara Membuang Obat
- Pisahkan isi obat dari kemasan.
- Lepaskan etiket dan tutup dari wdah/botol/tube.
- Robek atau gunting kemasan obat sebelum dibuang.
- Buang isi obat sirup ke saluran pembuangan air setelah diencerkan, hancurkan botolnya dan buang di tempat sampah.
- Hancurkan obat tablet dan kapsul sebelum dibuang di tempat sampah.
- Gunting tube salep/krim terlebih dahulu dan buang secara terisah dari tutupnya di tempat sampah.
- Buang jarum insulin setelah dirusak dan dalam keadaan tutup terpasang kembali.
Sebetulnya masih banyak informasi menarik yang pingin saya bagi di sini, tapi sudah mulai capek nih, hehee.. Saya sambung dipostingan berikutnya saja yaa, sementara untuk cara cerdas menggunakan obat cukup sekian dulu.
Terima kasih Bapak dan Ibu dari kemenkes RI dan tim Gema Cermat, semoga makin banyak.masyarakat Indonesia yang terbantu dengan program ini.
Wedang jahe obat andalanku dikala badan lagi down.. yang alami2 aja lah.. hehe..
BalasHapusPakai obat memang ngg boleh sembarangan dan harus tau aturan yaaa
BalasHapusAku biasanya kalo anak sakit deman kalo belum 2hari tidak saya kasih obat, lebih milih tradisional seperti bawang merah diparut
BalasHapusAku loh selalu dimarahin suami kalo buang obat sembarangan, takut dipungut org dan disalah gunain yaa
BalasHapusBunda sudah lama gak membiasakan minum obat dokter, tapi minum herbal. Cek kesehatan selalu bunda lakukkan 6 bulan sekali karena gampang ada bpjs, hehe... begitu juga pemeriksaan yang lain, seperti tensi darah, lab.kalau tiba-tiba merasa badan gimanaaa...gitu. Sayuran paling suka.
BalasHapusHArus rutin memerika kotak obat juga ya untuk buang obat2 yang sudah kadaluarsa. Cara mingum obat yang benar juga aku dapatkan waktu hadir di acara kemenkes. Contohnya obat yang sehari 3 kali makannya bukan oagi siang sore tapi dibagi dalam 24 jam tiga kali makan
BalasHapusKadang tuh, ada yang kurang paham tentang bagaimana cara mengkonsumsi obat, 3 x 1 dalam sehari, yang penting mengkonsumsinya pagi siang sore, padahal kan ada aturannya karena sehari 24 jam dibagi 3 yaitu setiap 8 jam sekali sebaiknya minum obat, tapi kebanyakan pada belum paham, yang penting sehari 3 kali.
BalasHapusAku selalu menghancurkan obat sebelum membuang. Tapi botolnya ngga pernah aku hancurkan juga. Aku agak trauma sama pecahan kaca gitu
BalasHapusAku pernah ikut Germas di Semarang, seneng banget karena banyak ilmu yang bisa dipelajari dan menjaga kesehatan.
BalasHapusGermad ada di Makassar gak mba yah? Kegiatannya sangat keren, bagi masyarakat awam, ini sangat bermanfaat sekali, mengingat masih banyak yang ngasal beli obat.
BalasHapusEmang gampang2 susah ya urusan sakit dan obat. Susahnya kalo serumah beda prinsip, yg satu enggak buru2 berobat satunya udah takut aja baru sehari sakit. Yang satu mantapnya tanya dokter dulu yg satunya yakin aja dengan beli obat di apotek. Hemm..
BalasHapusAku alhamdulillah kalau buang obat tuh nggak sembarangan, mba. Jadi kalau sirup ya aku tuang dulu isinya baru aku buang. Kalau obat tablet ya aku hancurkan dulu. Konsumsi obat juga memang harus cerdas ya mba
BalasHapusBiasa kalau aku ngambil obat di rumah sakit pasti aku ngelakuin 5 O cuman Rada gimana gitu krn semua Jadi mandangin aku kayak kesanya akuh cerewet gitu padahal kan kita penting ya tahu
BalasHapusGerakan masyarakat hidup sehat atau yang biasa disebut Germas ini penting bangat dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan begitu lingkungan bisa terjaga ya
BalasHapusJadi inget waktu anak pertama masih bayi. Saya dan suami pernah ditegur dokter anak waktu ke sana karena Keke demam. Kata dokternya jangan gampang ke dokter. Trus dikasih tau kapan saatnya ke dokter dan bagaimana menanganinya.
BalasHapusAku kalau ada rasa sakit dan bisa diatasi dg istirahat ya kutahan tapi kalau gak bisa langsung ke puskesmas minta obat. Jarang banget beli obat warung
BalasHapusKadang memag kurang aware saat dikasih obat saat tebus resep, nggak pernah tanya-tanya, padahal kita sebaiknya cermat ya dalam menggunakan obat, edukasi Germas bagus banget ya bisa menyeluruh
BalasHapusWih ada fotoku. Hehe. Sepakat bahwa penggunaan obat harus bijak dan cermat.Apalagi antibiotik ya
BalasHapusWah ikut nyatet tentang 5-O dan tips2 lain ya mba.. penting banget nih.. semoga dg GERMAS kita sehat selalu ya
BalasHapusSaya salah satu ibu yang pelit Obat.
BalasHapusMembaca ulasan ini semakin yakin dengan pilihan kami yg tidak mudah memberikan obat pada anak.
Terima kasih kak sharingnyaaa :)
Alhamdullillah aku dan Yasmin, buah hatiku termasuk tim yang bukan "drug minded"
BalasHapusMinum obat terakhir pasca operasi geraham tahun lalu.
Terus baca artikel ini, tambah semakin yakin lah!
Eh, kecuali hubby ding yang di vonis tekanan darah tinggi kudu minum Amlodipine 5mg setiap hari.
Tapi doi gemar minum air putih.
Aku sekarang mengurangi nih mengkonsumsi obat lebih memeilih iatirahata yg banyak kalo badannya agak drop
BalasHapusternyata ada 5 O yahh, selama ini aku memang selalu tanya-tanya ketika menerima obat apalagi untuk anak-anak, tapi biasanya cuman $ O gak menanyakan kandungannya.. aduhhh,
BalasHapusterima kasih mba yah,,
Nah, yang setiap harinya mager kayak aku ini yang kudu dicambuk untuk segera berpola hidup sehat. Kerja di kantor kebanyakan duduk dan ga pernah olah raga, huhuuu.... rawan sakit ya jadinya.
BalasHapusIlmunya dalem yaa...
BalasHapusJadi banyak tahu meskipun bukan mahasiswa farmasi.
Hihii...
Ditunggu lanjutan tulisannya...
Saya tuh termasuk orang yang gak mau langsung minum obat kalo sakit, usahakan istrirahat dulu, kalo gak sembuh baru deh minum obat
BalasHapusIlmu penting kalo soal kesehatan dan obat. Soalnya banyak orang ga paham cra menyimpan dan membuang obat sisa
BalasHapusSaya dulu pas kuliah kurang hati-hati banget sama obat. Pernah ngasal beli antibiotik trus minum ngasal gitu aja.
BalasHapusNah aku miris banget mbak soal antibiotik yang harus didapatkan dengan resep dokter, padahal terkadang kalau ada yang beli antibiotik di apotek kadang penjaga apotek nya main kasi aja tanpa minta resep dokter , huhu menyedihkan.
BalasHapusInformasi kayak gini penting banget. Aku ja baru tau cara buang obat seperti itu . .
BalasHapus