Memiliki dua anak dengan jarak usia tiga tahun membuat saya pernah merasakan serunya hamil sambil menyusui, lalu dilanjutkan menyusui dua anak sekaligus meski nggak berlangsung lama. Setelah si Adik lahir, ASI saya kembali menjadi kolostrum menyesuaikan kebutuhan bayi, rasanya pun berubah dan membuat kakak berhenti menyusu tanpa saya sempat menyapihnya :(
Alhamdulillah saya diberkahi kemudahan menyusui keduanya dengan lancar walau saat itu masih berstatus karyawan. Dari berbagai komunitas ibu menyusui, saya banyak belajar cara meningkatkan produksi ASI. Misalnya dengan menjaga asupan makanan minuman bergizi, selalu berusaha berpikir positif, optimis, dan berdamai dengan keseharian kita, karena dengan berdamai kita bisa menciptakan kebahagiaan diri sendiri.
Sudah tahu dong ya kalau saat seorang ibu bahagia, produksi ASInya pun berlimpah. Itu karena hormon oksitosin, salah satu hormon yang memegang peranan penting dalam produksi ASI akan meningkat setiap kali si ibu merasa senang atau nyaman. Didasari oleh pentingnya hormon Oksitosin ini dalam keberhasilan menyusui, komunitas pendukung ASI Best Bunda mengadakan sebuah acara meet up dan talk show bertajuk JOGJA OXYTOCIN JOURNEY di Uma Dapur Indonesia.
Acara yang disponsori oleh ASI Booster Tea ini diisi dengan edukasi pentingnya memberi ASI dan kunci keberhasilan menyusui dengan menampilkan pemateri Ibu Arit Widowati, KL. Seorang konselor menyusui yang memiliki 5 anak,1 calon bayi dan 14 anak susuan.
Dituturkan oleh Ibu Arit bahwa menyusui selama 2 tahun sangat dianjurkan oleh WHO demi generasi masa depan yang lebih sehat dan cerdas. Selain itu, hak seorang anak untuk mendapatkan Air Susu Ibu (dari ibu kandung ataupun ibu susuan) memang sangat di utamakan dalam setiap ajaran agama,
Di dalam Al-Qur’an setidaknya ada tiga ayat yang menjelaskankan pentingnya seorang anak mendapat ASI selama dua tahun: Al Baqarah ayat 233, Luqman ayat 14, dan Ath-Thalaaq ayat 6. Sementara di dalam Injil kita bisa menemukan penjelasan serupa pada Petrus 2:2, Mazmur 22:10, Mazmur 8:2, dan Hosea 1:8.
Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan oksitosin. Prolaktin berfungsi memproduksi ASI. Sedangkan oksitosin untuk mengeluarkan ASI dari payudara. Oksitosin diproduksi ketika ibu merasa tenang, nyaman, dan bahagia. Jadi kedua hormon itu harus saling berkolaborasi demi kelancaran menyusui, percuma jika ASI yang diproduksi banyak tapi ibu ibu dalam kondisi stress, mereasa tertekan, kelelahan, tegang dan butuh shopping #eh. ASI juga akan tetap susah keluar.
Karenanya penting sekali bagi seorang ibu menyusui memiliki supporter tangguh di sekelilingnya. Bapak-bapak, belajarlah menggendong, mengganti popok, dan bernyayi agar bisa bergantian mengurus bayi. Jangan karena merasa sudah membelikan martabak lalu seenaknya buka laptop dan pura-pura tuli waktu si bayi menangis.
Untuk ibu atau mertua yang menjadi nenek si bayi, tahanlah sebentar menghakimi anak atau menantumu sebagai ibu manja yang tidak becus mengurus anak. Ketahuilah, jaman sudah berubah, pengaruh tetangga nyinyir, netijen julid, dan postingan pencitraan ibuk-ibuk selebgram sudah cukup membuat beban hati kami lebih berat.
Selain memahami prinsip kerja hormon produksi ASI, yang nggak kalah pentingnya adalah menjaga agar bayi hanya diberi ASI sejak menit awal kehidupannya. Saat survey rumah sakit bersalin, jangan Cuma harg dan fasilitas kamar yang diperhatikan, cari tahu apakah RS dan perawat-perawat di situ mendukung Inisiasi Menyusui Dini dan pro ASI.
Rumah Sakit yang mendukung IMD dan pemberian ASI biasanya mengijinkan bayi dirawat gabung dalam kamar yang sama dengan ibu (dengan catatan kesehatan yang baik), bersedia melakukan prosedur IMD sesaat setelah bayi lahir sampai satu jam atau sampai bayi menemukan sendiri puting ibu, tidak memandikan bayi lebih dulu karena aroma air ketuban mirip ASI sehingga mempermudah bayi menemukan puting ibu.
Perlu diingat, selama kondisi kesehatan bayi baik dan lahir cukup bulan, pada 72 jam pertama kehidupannya bayi belum membutuhkan asupan apapun kecuali kolostrum, ASI bening yang sangat sedikit jumlahnya itu. Tidak masalah jika bayi sering menangis karena kondisi dunia luar tidak sehangat dalam rahim. Susui dan susui terus.
Pelajari tanda ASI cukup sehingga kita bisa percaya diri. Bayi umur 1 hari buang air kecil minimal 1 kali, umur 2 hari minimal 2 kali, umur 3 hari minimal 3 kali. Sampai usia 6 bulan, minimal 6x sehari buang air kecilnya. Pertambahan berat badan minimal 500 gram per bulan juga menunjukkan cukupnya ASI. Sehingga jika sudah terlihat tanda-tanda itu, tidak perlu melirik sufor untuk membantu nutrisi bayi.
Selain hal-hal alami itu, ada juga faktor lainnya yang dapat memancing dan mempercepat produksi hormon prolaktin, yaitu laktagog (galactagogue) atau biasa disebut booster ASI. Salah satunya adalah ASI Booster Tea, minuman pengganti teh untuk ibu menyusui dengan formulasi rempah-rempah yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI hingga 900%.
Tersedia dalam bentuk biji-bijian rempah-rempah (ASI Booster Tea) dan minuman serbuk praktis (ABT Superdrink).
ASI Booster Tea pertama dilaunching tahun 2012. Teh rempah ini merupakan teh pelancar ASI pertama di Indonesia. Bentuknya biji-bijian. Cara pakainya direbus kurang lebih 5 menit atau sampai mendidih, lalu diminum sarinya. Bisa ditambah gula, madu atau pemanis lainnya.
Tahun 2017, diluncurkan juga produk baru berupa minuman serbuk mengandung rempah-rempah, bernama ABT Superdrink yang cara mengkonsumsinya lebih mudah, cukup dituang, aduk, dan minum, atau bisa juga dicampur pada minuman yang sudah jadi seperti jus, susu, dan lainnya.
Info lanjut tentang ASI Booster Tea bisa cek di
Website: www.asi.web.id
Facebook: http://fb.me/asi.web.id
Instagram: http://instagram.com/asiboostertea
Twitter: http://twitter.com/sumberinfo_ASI
Dulu pas masih menyusui, rajin minum booster ASI, bahkan pernah minum jus pare hehehe pahit-pahit juga ditelen demi ASI untuk buah hati
BalasHapusaku ga pernah minum ASI booster, biasanya minta pijitin suami aja. hehehe
BalasHapusbtw, enak ga si rasanya ASI booster?
Dulu jaman aku masih nyususin belum ada gini2an nih apalagi ASI Booster Tea. Apakah ini pertanda aku harus menyusui lagi? :D
BalasHapusASI booster tea ini produk baru kah? Aku baru tahu soalnya. Btw, kayaknya asik banget ya jadi ibu menyusui apalagi bagi para wanita karier yang masih bisa tetap menyusui bayinya walaupun sibuk bekerja.
BalasHapusSehat dan bahagia selalu ya mba...semoga masa ASI kali ini juga lancaaar...
BalasHapusAku punya 3 anak dengan jarak yg lumayan berjauhan (masing2 6 tahun) dan alhamdulillah selama memberi ASI selalu lancar. Kalo orang dulu sih, ASI booster nya daun katu, sari kacang hijau gitu2. Sekarang lumayan praktis ya, ada ASI booster yang bisa langsung dibikin dan dimnimum. Coba dari dulu ada yaa...aku nggak usah susah2 bikin bening katu , hihi
BalasHapusIparku masih menyusui dan slalu berusaha agar ASI tetap lancar sehingga bisa menyusui anaknya. Bagus juga nih ada ASI Booster yang praktis tapi efektif ya
BalasHapusSaya pun sempat menyusui tandem. Tapi, anak pertama saya cuek aja meskipun ASI saya p=berubah jadi kolostrum hihihi. Sama dokter kandungan, saya selalu dikasih booster ASI untui jaga-jaga kalau memang ASInya seret. Kalau melimpah, gak perlu dikonsumsi. Alhamdulillah, ASI saya melimpah. Akhirnya saya kasih ke teman. Senengnya ketika mengetahui ASI booster yang dikasih, berhasil buat dia menyusui bayinya
BalasHapusIya ya, busui itu mesti bahagia. Sayangnya banyak orang di sekitar busui yang nggak paham tentang hal ini.
BalasHapusEh ada Bu Arit. Aku pernah konsul laktasi dgn Beliau ��
BalasHapusKeren banget judul event-nya.Huhu... sekarang jadi busui asik ya. Banyak yang support. Aku dulu, ihiks... sedih banget saat asi mampet atau yang lainnya. Gak tahu apa2. Baik asi booster atau tips2 gitu. Semoga ini bikin semua anak tercukupi kebutuhannya, ya. Dan semua busui bisa selalu hepi. :D
BalasHapusjaman sekarang henar yaaa banyak booster mba..duu Aku andalannya hanya sayer katuk hehehe..dan juga banham makan sayur dan buat segar
BalasHapusToss. Saya pake inu juga dulu waktu ngASI. Hasilnya lancar banget deh dan alhamdulillah ngASI sampe 2th.
BalasHapusOww...ternyata kondisi psikisi mempengaruhi juga ya terhadap kelancaran ASI. Mungkin itu kalik ya yang bikin dulu ASIku sedikit pas punya baby. Badanku gede dan makan pun cukup gizi, tapi kedua anakku sudah sambung ke susu formula sejak dini. Semoga nggak ada ibu lain yang mengalami hal seperti diriku ya dan bisa memberi ASI hingga 2 tahun penuh.
BalasHapusDulu agar adi melimpah selalu banyak makan sayur, asi kental makan sayur baun paya, asi banyak makan sayir sawi ahahah edisi dengrin kta orangtua
BalasHapusPingin iih...minum ASI booter...pas nanti punya anak lagi.
BalasHapusDulu tuuh...ngos-ngosan banget.
Berasa kejar-kejaran sama anak bangun-mimi susu-nanti anaknya bobo lagi, Ibunya mana makan, mana beberes rumah dan ngurus lain-lain.
Hiiks~
Ibu menyusui harus bahagia biar ASI lancar ya mbak.
BalasHapusSetujuu..! Ibu menyusui itu harus bahagia. Supaya ASI-nya keluar banyak. Karena kalau ibu stress, ASInya pun akan sedikit keluarnya.
BalasHapusSekarang sudah banyak variant Asi booster ya. Masukin list dulu ah, nanti pas sudh menyusui moga bisa praktik. Mesti banyak belajar nih.
BalasHapusDulu ilmu mengASIhi aku sedikit banget, trus belum ada produk semacam ini. Selain booster memang penting banget ya jiwa yabg bahagia biar ASInya lancar.
BalasHapusoke noted, kalau-kalau besok udah meniqa dan punya anak. ini jadi teh gitu yaa, pengganti ngopi pagi hari dong ya haha.
BalasHapus