Kami berempat selalu jatuh hati pada langit sore, entah saat matahari bersinar cerah atau kala mendung, senja selalu indah untuk kami. Dan demi mengejar senja, kami bisa tiba-tiba merubah arah tujuan pergi. Seperti yang terjadi di suatu sore, kami berangkat dari rumah dengan tujuan sebuah Mall di Jalan Solo, tiba-tiba bungsu kami bilang ingin lihat matahari terbenam, hampir bersamaan saya dan si bapak melihat ke langit, cerah.
“Ke Hutan Pinus Pengger aja yuk, kan belum pernah.” Tawar saya. “Cek maps gih.” Suami mengangguk sambil meyodorkan handphonenya, meminta saya mencari rute terdekat. Dan anak-anak bersorak, “horeee lihat sunset!!”
Meski secara administratif Hutan Pinus Pengger berada di wilayah Dlingo Bantul, akan lebih cepat lewat Jalan Wonosari untuk bisa sampai ke sana. Kemarin kami cuma menghabiskan satu jam perjalanan dari rumah di jalan Godean, kira-kira 16 KM saja. Kami keluar kota Jogja melalui ringroad timur dan lanjut ke Jalan Wonosari, di sini jalannya sudah mulai berkelok-kelok khas jalan di Gunung Kidul.
Memasuki daerah Patuk kita akan melihat Bukit Bintang di sebelah kanan lajur. Dinamakan begitu karena tempat ini merupakan jajaran warung-warung makan di tepi tebing dengan pemandangan kerlip lampu kota Jogja dari kejauhan, jadi seperti bintang. Paling keren sih didatangi saat sore hingga malam hari.
Dari Bukit Bintang naik terus sampai Patuk, setelah menemukan perempatan ambil arah kanan menuju Dlingo. MasyaAllah, banyak sekali pemandangan indah di sepanjang rute ke Hutan Pinus Pengger ini.
Objek Wisata Watu Amben
Sebuah tempat wisata cantik juga sudah menunggu di tengah perjalan menuju Hutan Pinus Pengger, sebuah gundukan batu besar di pinggir jalan bernama Watu Amben. Kami menepi sebentar karena penasaran. Woow, Jogja rasa lembang nih. Begitu turun dari mobil kami langsung disambut sejuknya udara dataran tinggi dengan pemandangan luas ke arah kota Jogja, bahkan saat hari cerah kita masih bisa melihat Bandara Adi Sutjipto dari sini.
Kota Jogja dilihat dari Watu Amben |
Tarif Masuk Hutan Pinus Pengger
Di pintu masuk Hutan Pinus Pengger (atau Bukit Pinus Pengger) kita akan diminta membayar retribusi sebesar Rp.10.000/mobil, sudah cuma itu saja, tidak ada tiket masuk lagi setelahnya.
Sudah pernah ke Puncak Becici? Nah kontur tanah di Hutan Pinus Pengger ini mirip sekali dengan Becici si tetangganya itu, padat dan berbukit-bukit. Dari parkiran kita akan melewati banyak anak tangga untuk bisa mencapai hutan pinusnya, nggak terlalu jauh sih, tapi lumayan tinggi, kalau yang nggak pernah olahraga seperti saya ya bakal ngos-ngosan juga sampai atas, eh tapi mungkin saya ngos-ngosan karena naik tangganya sambil setengah berlari mengejar anak-anak yang sudah melesat lebih dulu (alesan aja maak..)
Tangga masuk menuju Hutan Pinus Pengger |
Spot Foto Instagramable di Hutan Pinus Pengger
Saat kami sampai di atas, matahari sudah memerah di batas langit. Dari dalam hutan terlihat kerumunan orang di tepi sebuah tebing, memancing rasa kepo kami untuk segera menyusul.
Oh, ternyata di situ itu yang namanya Watu Ngadek, spot yang paling digemari untuk menikmati matahari terbenam dan swafoto dengan latar belakang senja emas nan cantik, tapi ya nggak jadi cantik kalau kerumunannya terlalu banyak, bukan senja yang terlihat tapi malah kepala orang :p
Sunrays shower at Hutan Pinus Pengger |
Golden Sunset di Hutan Pinus Pengger |
Berbeda dengan Puncak Becici yang langsung sepi begitu matahari menghilang, Bukit Pengger justru baru mulai meriah saat langit gelap. Itu karena pengelola menyediakan banyak spot foto yang justru baru terlihat cantik saat malam hari.
Spot yang paling terkenal dan menjadi ikon Hutan Pinus Pengger adalah sebuah piramida berlubang dengan latar belakang gemerlap lampu kota Jogja. Tidak ada tarif untuk berfoto di sini, tapi ada jasa foto profesional yang akan membantu kita mengambil foto dengan baik, nanti kita tinggal bayar saat mengcopy file foto ke flashdisk atau memory card kita, satu file foto dihargai empat ribu rupiah. Saran saya, kalau kamu belum mengenal setting manual kamera dengan baik, mending pakai jasa foto saja daripada hasil fotonya Wallahualam :p
Piramida berlubang, spot foto favorit di Hutan Pinus Pengger |
Kami berfoto di piramida ini saat langit belum terlalu gelap, fotografer dan yang bertugas menjaga antriannya belum datang, jadi kami masih bebas berfoto dengan kamera kami sendiri, masalahnya kami justru bawa lensa 35mm, jadi lah yang terlihat hanya lubangnya saja, piramidanya sukses terpotong -__-
Di belakang kami itu piramida yang sedang dirubung para pengantri, tapi kami nggak ikut antri foto karena lebih suka antri di warung Indomi :p
Selain piramida, masih ada spot foto lain seperti tangan raksasa dan jembatan pohon. Tangan raksasa ini keren sekali, terbuat dari akar pohon berbentuk telapak tangan buesaaar sehingga kita bisa duduk diatasnya, sayang si tangan ini sama saja dengan lubang piramida yang dipenuhi barisan pejuang foto, maka kami bergeser ke jembatan pohon yang relatif lebih sepi, cuma ada dua antrian di depan kami.
Foto di jembatan pohon, coba tebak kami di mana? |
Fasilitas di Hutan Pinus Pengger
Nggak usah khawatir menghabiskan malam di Hutan Pinus Pengger ini, walaupun pepohonan pinusnya rapat dan menjulang tinggi, keamanan di sini terjamin. Semua sudutnya diberi lampu dan bangku-bangku kayu untuk beristirahat.
Suasana hutan jam 21.30, tetap terang. |
Toilet dan mushala tersedia di luar dekat parkiran. Mushalanya bersih, jadi nggak perlu khawatir tertinggal waktu maghrib karena keasikan melihat sunset, hanya perlu bersabar sedikit karena selalu antri :)
Takut lapar? Di sini warung berjejer-jejer, di luar banyak di dalam lebih banyak lagi. Jika yang diluar kebanyakan menjual jajanan seperti bakso, siomay, cilok, dan jagung bakar. Nah, yang di dalam hampir semuanya menjual mie instan dan minuman hangat.
Deretan warung penjual mie rebus hangat di Hutan Pinus Pengger |
Menatap matahari terbenam di tengah udara dingin sambil menyeruput kuah mie rebus panas dan pedas itu nikmat luar biasa lho, lebih nikmat daripada menggandeng tangan pacar tapi perut keroncongan :))
Bagi yang nggak terbiasa dengan angin malam, jaket adalah bawaan penting selain air mineral, apalagi yang datang dengan anak, wajib banget bawa jaket berhoodie atau topi kupluk karena udaranya dingin dan anginnya cukup kencang. Oh ya, jangan lupa pakai alas kaki yang nyaman, kuat dan tidak licin, struktur tanah Bukit Pengger yang berbukit-bukit dan sedikit licin membuat kita mudah terpeleset.
Seperti yang sudah saya sebut, Hutan Pinus Pengger ini dekat dengan Puncak Becici, jadi kalau kamu punya waktu seharian, mending jangan berangkat terlalu sore dari kota Jogja. Sempatkan main ke Puncak Becici dulu yang letaknya cuma beberapa kilo setelah Pengger, setelah agak sore baru turun ke Pengger.
Semoga cerita ini bisa memberi referensi piknik di Jogja ya.
Terima kasih :)
Wah indah sekali hutan pinus pengger ini, apalagi saat sunset nya ya. Bisa jadi alternatif wisata nih klo ke Jogya. Sebaiknya sore sampai malam hari ya mba klo ke sini. Noted deh! Makasih infonya :)
BalasHapusMakin malam malah makin cantik ya foto-fotonya, jembatan pohonnya unik banget, kalau jalan-jalan mendadak malah suka jadi ya mba
BalasHapusView-nya bagus bangeeett. Masha Allah. Lukisan nyata yaaa. Jadi pengen kesana juga nih
BalasHapusLangit sore mamng warnanya bagus ya. Gak ikut antri foto di piramid lebih pilih perut ya hehehe , sama sih aku juga kalau lagi laper begitu
BalasHapusDudududuh... instagramable dan cantik banget sih. Jadi pengen bawa keluarga ke situ. Semoga kesampaian deh. :D
BalasHapussuka yang foto jembatan pohon mba :) moga bisa piknik kesini banyak spot menarik
BalasHapusDuuh bayangin BA piknik disitu...asiik kali ya...Aih semoga 😍
BalasHapusWaaaaa.... keren banget foto-fotonya mbak, padahal low light ya....
BalasHapusSalut juga aku dengan anak-anaknya mbak, bisa tracking ya....
Aku cuma tinggal di Solo, tapi belum pernah ke sana, huhu...
BalasHapusBetewe, Mbak, fotonya koq cakep-cakep sih walaupun diambil di malam hari.. Pakai kamera apa kalau boleh tau?
Cakep! Walaupun di hutan pinus, tapi suasanya hangat banget! Di Jepara ada hutan pinus, tapi gak tahu suasanya kalau malam. Sepertinya agak horor
BalasHapusPuncak becici cantik banget yaa, list kalau liburan di Yogya. Sampai malam juga ya, seep tks ya Mbak, infonya
BalasHapusah liat postingan ini jadi kangen jogja, sekarang makin banyak tempat wisata instagramable ya disana
BalasHapusTempatnyaaaa lucu banget mbaaa! Dan suka dengan warna hijau segar di mana-manaa
BalasHapusInsya Allah pertengahan November ke Yogja, bisa meet up sama mak Yoanna nih...
BalasHapusGelar karpet buat aku ya, Mba
Ajakin aku ke sini, mba, :D
Pernah denger tentang hutan pinus ini. Bagus ya tempatnya. kalo ke sana mesti siapin kamera dengan baterai cadangan eh memori juga keknya XD
BalasHapusMasya allah, bagus banget ya mba tempatnya. Ini beda lagi kan ya sama mangunan? Apa sama ya? ��
BalasHapusSebelum jadi blogger aku sering ikut suami hunting sunset untuk di foto..ada kebahagiaan tersendiri kalau melihat sunset.
BalasHapusduh aku bolbal ke jogja malah ga pernah kesini. Padahal bagus banget kalo liat dari hasil foto-fotonya
BalasHapusKalo malam malah ramai ya, nggak serem. Cantik pula vienya. Itu yang pohon jembatan, Mbak Yoanna ada di dalam lubang-lubang kayak rumah burung itu ya?
BalasHapusCantik banget alamnya. MasyaAllah ..
BalasHapusHasil jepretannya, mashaAllah...kereen.
BalasHapusDan memang yaa...wisata ke alam jadi tafakkur banyak hal mengenai hidup.
Senangnyaa~
Sumpah deh viewnya keren banget ����������
BalasHapusKereeeeen pake banget, semuanyaaaaa. Suasananya, modelnya dan foto2nya. Laaaaff
BalasHapusDaerah itu hutan pinus jejer-jejer. Puas pokonya keliling
BalasHapusTempatnya keren banget ya mbak..bertahun2 aku pernah tinggal di yogya, tapi ga seindah ini liat Pengger..dan makin rame ya. Duuh jadi kangen yogya deh...
BalasHapusWaaahh sampai malam gtu yaaa.
BalasHapusKreatif banget yang mengelola hutan bisa jd tempat wisata sampai malam gtu :D
Masyaallah..suasana malamnya cantik banget. Cocok buat liburan keluarga
BalasHapusBagus ya pemandangannya ini pengelolaan hutan yang kreatif sehingga bisa menjadi tempat wisata.
BalasHapusHutan pinusnya cantik dan foto-fotonya bagus-bagus banget mba. Bisa jadi pilihan wisata kli ke sana.
BalasHapusWih, eksotis banget lhooo hutan pinusnya. Mau lah diajak bareng ke sana kalau pas piknik ke Jogja ya mbaaaa
BalasHapus