Sinar Matahari sore keemasan mengguyur kaca depan mobil saat kami melewati Kota Muntilan, tiba-tiba suami melambatkan laju mobil dan memutar setir ke arah kiri. "Eh, mau kemana?"
Rupanya beliau tertarik dengan sebuah papan petunjuk bertuliskan Candi Ngawen 2,5 KM di sebelah kiri jalan yang barusan kami lewati.
"Memangnya bagus di situ?"
"Ya ini mau diliat, bagus apa enggak."
"Ooh.."
Saya nggak bertanya lagi, hanya hati ini yang langsung berdoa semoga ada penjual makanan enak di Candi Ngawen. Maklum, sore begini sudah memasuki jam wajib ngemil nasional, saya lapar dan tadinya berharap kami bisa mampir di Warung Kupat Tahu Blabak.
Nggak sampai 10 menit kami sudah sampai di depan Candi Ngawen. Langit biru, barisan pohon kelapa, hamparan rumput hijau, dan seorang penjual bakso tusuk dengan ramah menyambut kami. Saya jadi menyesal karena tadi sempat suudzon tempatnya bakal kecil dan bangunannya nggak terawat. Ternyata Candi Ngawen ini punya halaman luas ditutupi rumput hijau yang bersih, bangunan candinya cukup besar meski sudah nggak utuh lagi.
Candi Ngawen adalah sebuah Candi Budha yang berlokasi di Dusun Gunungpring, Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Berjarak sekitar 35 KM dari kota Yogyakarta. Rute menuju Candi Ngawen nggak terlalu susah kok, kalau dari arah Jogja, setelah pasar Muntilan kita akan melihat papan petunjuk jalan bertuliskan "Candi Ngawen" di kiri jalan, belok kiri lalu lurus saja ikuti jalanan yang sudah beraspal mulus sampai bertemu Kompleks Candi Ngawen.
Gapura dan pintu masuk kompleks Candi Ngawen |
Asal Mula Candi Ngawen
Jika melihat data milik Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, keberadaan candi Ngawen pernah disebut di dalam Prasasti Kayumwungan atau juga dikenal Prasasti Karangtengah. Meski tidak ada keterangan pasti tentang kapan, bagaimana, dan oleh siapa Candi Ngawen dibangun, tapi prasasti tersebut menyebut tahun 746 Saka atau 824 Masehi. Tahun di mana Kerajaan Mataram Kuno berjaya. Pada masa itu ada dua dinasti besar yang berkuasa, Dinasti Syailendra (Budha) dan Dinasti Rakaipikatan (Hindu). Sepertinya pengaruh kedua dinasti itu yang menyebabkan Candi Ngawen disebut candi peralihan.
Struktur Bangunan Candi Ngawen
Kompleks Candi Ngawen memiliki 5 bangunan candi berderet dari utara ke selatan, masing-masing bangunan berbentuk bujur sangkar. Dua candi induk sebagai bangunan utama, dan tiga candi apit sebagai bangunan pendamping. Sayangnya hanya satu candi induk yang masih lengkap, sementara yang satunya berupa tumpukan puing menanti proses pemugaran.
Saat pertama kali ditemukan candi ini berada dalam kondisi tertutup pasir setebal dua meter dan mengalami kerusakan parah, diduga akibat terkena erupsi besar Gunung Merapi ratusan tahun silam. Erupsi yang juga mengubur Candi Borobudur dan mengakhiri kekuasaan Mataram Kuno.
Jika diperhatikan, struktur bangunan Candi Ngawen sekilas juga mirip Candi Mendut di Mungkid, Magelang. Bentuk candi ini meruncing seperti kebanyakan Candi Hindu tetapi memiliki stupa dan undak-undakan yang merupakan simbol khas Candi Budha.
Satu hal yang menegaskan kalau candi ini bercorak Budha karena adanya sebuah patung Buddha dengan posisi duduk Ratna Sambhawa (Dhyani Budha Ratnasambhawa) di dalam bangunan candi, sayangnya patung ini sudah tidak berkepala sejak pertama kali Candi Ngawen ditemukan :(
Satu hal yang menegaskan kalau candi ini bercorak Budha karena adanya sebuah patung Buddha dengan posisi duduk Ratna Sambhawa (Dhyani Budha Ratnasambhawa) di dalam bangunan candi, sayangnya patung ini sudah tidak berkepala sejak pertama kali Candi Ngawen ditemukan :(
Candi Ngawen sedikit berbeda dari kebanyakan candi di Jawa Tengah. Ada arca singa jantan berdiri di setiap sudut candi utama. Singa-singa yang bentuknya mirip Marlion di Singapura ini konon bertugas menangkal pengaruh jahat. Sementara di atas pintu masuk candi terdapat arca Kalamakara yang melambangkan waktu, maut, dan hitam. Seperti arca singa jantan, Kalamakara juga bertugas mengusir roh-roh jahat.
Di sisi lain bangunan candi kita akan menemukan relief Kinara Kinari, sepasang mahluk kahyangan berwujud manusia setengah burung yang bertugas menjaga Kalpavriksha alias Pohon Kalpataru, sebuah pohon abadi dari kahyangan tempat menggantungkan segala harapan. Di setiap dahannya berisi berbagai perhiasan indah sehingga harus dijaga oleh makhluk kinara.
Meski belum banyak yang menyadari keindahan Candi Ngawen, tempat ini sudah tertata apik. Banyak warga sekitar yang berkunjung ke sini di sore hari untuk sekedar duduk-duduk santai melepas hari. Taman yang dipenuhi rumput hijau, lambaian pohon kelapa di sekeliling kompleks candi, dan sinar matahari sore yang perlahan menghilang di balik bangunan candi memberikan pengalaman berbeda pada kami saat menghabiskan sore di Candi Ngawen ini.
Oh ya, untuk masuk ke Candi Ngawen tidak dikenakan tiket alias gratis. Jadi, kalau teman-teman sedang melewati kota Muntilan, nggak ada salahnya mampir ke Candi Ngawen dulu melepas lelah, bawa bekal untuk di makan di sini sambil piknik juga boleh, asal selalu ingat jaga kebersihan. Di sini kita nggak akan kesulitan mencari tempat sampah karena sudah disediakan tong sampah di beberapa titik, cuma perlu berjalan sedikit saja untuk buang sampah di tempatnya. Ingat yaa, jangan kebiasaan pura-pura lupa meninggalkan sampah di bangku yang kita duduki, nanti amnesia betulan loh!
Selamat Piknik :)
Candi Ngawen
Gunungpring, Ngawen
Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Jawa Tengah
Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Jawa Tengah
Ternyata tempatnya bagus ya Mbak :)
BalasHapusAku juga cuma pernah lewat aja mbak, gatau kenapa waktu itu nyasar, tapi ga mampir juga sih, mendut aja belum pernah, pernahnya ke borobudur. Hehehe nampaknya perlu mengandekan buat berkunjung ke candi ini dehh
BalasHapusBagus, aku juga suka jalan2 ke bangunan2 bersejarah
BalasHapusGa terlalu jauh dari rumah, sering lewat daerah situ, tapi malah belum pernah ke sana, hehe..
BalasHapusWow aku selalu terpukau sama hasil fotomu Mak. Hehe. Anyway itu nama2 relief di candi kok bisa tahu ada guide apa gimana? Iri deh tahu reliefnya yg mana namanya apa.
BalasHapusFoto-foto dari mbak Yoana itu selalu bagus-bagus banget. BTW kalau aku malah baru tahu lho mbak tetang candi Ngawen ini. Candi yang pernah aku datangi cuma Sambisari, candi ijo sama candi Borobudur. Duh aku kurang jauh ya mainnya haha
BalasHapusWow, keren bingits candinya. Sayang kepala patungnya ada yang missed :(
BalasHapusaku salah fokus melihat mbak model, bukan si arca atau patung singa. hihih...
BalasHapusmumpung gratis bisa buat nambahin stok foto nih di Candi Ngawen
btw, bacanya Ngawen dengan e seperti pada kata "ember" atau "mekar"?
Aku baru tahu nih ada candi Ngawen di Muntilan. tapi Muntilan kan dekat Borobudur ya, bisa jadi banyak petilasan candi di sekitarnya
BalasHapusMuntilan itu ternyata ikut Magelang ya mbk, hihihi. Kukira Jogja >_<
BalasHapusAsri banget, candi ya juga masih bagus. Asik ya mbk buat piknik sama keluarga disini, gratis pula^^
Selalu suka dengan foto-foto Mbak Yoanna. Ini beneran gratis kalau ke Candi Ngawen? Jadi pengen ke Candi Ngawen juga deh. Kalau aku cuma pernah ke Candi Borobudur aja solanya.
BalasHapusLokasinya udah rapih, tetapi masih sepi. Etapi, saya suka juga dengan suasana sepi begini. Jadi lebih bisa menikmati suasana candi dan sekitarnya
BalasHapusSayang banget udah banyak yang rusak ya mba, tapi ALhamdulillah tempatnya terawat dan bersih.
BalasHapusKeren banget Indonesia, banyak banget peninggalan-peninggalan sejarahnya.
Dan iyesss, itu modelnya bikin gagal fokus, perhatian jadi kebagi antara liat modelnya atau liat relief nya hahaha
Aku seumur hidup baru sekali ke candi. Itu borobudur pas peak season banget. aku malah suka yang suasanya tenang gini kalau ke wisata sejarah
BalasHapusTiap candi itu pasti punya eksotisme sendiri-sendiri yaaa, yang paling nyenengin kalo bisa dapet momen sunset atau sunrise pas ke candi, behhhh itu dahsyat! Momentum banget!
BalasHapusBoleh dicoba kapan2 ah.... Mirip Borobudur, gara2 erupsi bikin ketutup abu vulkanik, bahkan sempat jadi semi2 Hutan. Thank infonya Mb yoana 🌹
BalasHapusJujur aku baru tau soal candi ini
BalasHapusAku malah baru tau beb candi ini. Kusuka foto yg angle fotobya dari bawah itu. Kamu mah gitu, difoto dari manapun ekspresinya selalu dapet, cakep! ^_^
BalasHapusaah jadi pengen mulai wisata candi lagi deh. harus nyempetin waktu weekend buat liburan ke candi! hihi
BalasHapusPas liat foto terakhir kaget, hahaha bawa laptop keren dimanapun bawa kayak aku hahaha
BalasHapusMba Yoan, cakep banget itu foto-fotonya. Aih, mupeng pengen main ke candi Ngawen deh.
Bagus jg ya candinya, tp sepertinya nggak begitu populer ya.. aku pun belum pernah ke sana *padahal dekat
BalasHapusdi jateng tuh banyak banget candi ya. baik yg terlihat skr maupun yg masih tersimpan dalam tanah. peradaban hindu dan budha menguasai sejarah di Jawa Tengah. skr menjadi cagar budaya yang memang harus dilindungi.
BalasHapusmelihat fotonya kok keren banget ya. relief2nya terlihat jelas. kalau kesana aku bakalan mampir ah.
Candinya bagus ya mba.. dan tidak terlalu besar, jadi ngga capek ya mengitarinya
BalasHapusWeh, gratis? Meskipun gratis tapi tampak terawat ya. Tempatnya juga bersih.
BalasHapusNgabisin sore disini kayaknya asyik ya mbk, catet ah, klok ke atau lewat muntilan bolehlah mampir di sini. Makasih sharenya yak
BalasHapusAsik akhirnya jadi tahu juga kalau ada candi ini. Smoga perawatan candi zemakin bagus ke depan dan semoga generasi penerus bisa menjaganya dengan baik
BalasHapusserasa baca buku sejarah hehe...makasih infonya mba
BalasHapusBaru tahu nih aku soal Candi Ngawen. Ternyata masih banyak ya kekayaan budaya yang belum tereksplorasi
BalasHapusEh eksplor je candi itu sebenarnya banyak banget yg bisa didapat. Spot-spot unik untuk diambil fotonya. Njepret detail2 ukiran candi, cerita di dindingnya, masih buanyak banget yg didapat.
BalasHapusBaca Muntilan langsung kenangan ke masa bunda berusia 29 th tinggal di rmh adik Papa yg buka Klinik Bersalin di jl Sayangan, hiks...tl gak pernah jln2 ke Candi unik ini.
BalasHapusAku juga baru tahu tentang candi Ngawen.
BalasHapusNelongso juga lihat patung yang kepalanya hilang.
Semoga pemugaran candi segera bisa dimulai.
Jadi bisa mengundang wisatawan lebih banyak lagi dan menjadi sumber pemasukan warga sekitar.
Hahahaha..itu mbak mbaknya lagi ngeblogging kayaknya ya mbak *salfok ���� dan makasih mbak, ternyata ada ya Candi Ngawen lumayan buat bucket list ke Magelang nih ^^
BalasHapusAku baru tau lho ada candi ini, kawasan candinya masih asri dan candinya juga masih bagus rasanya peelu di up kagi kali ya mengenai candi ini.
BalasHapusCandi ngawen aku baru denger, tapi banyak sih ya di daerah-daerah gitu candi kecil-kecil yang masih belum terjamah banyak orang. Aku juga pernah ke Candi di Jogja yang letaknya tuh ditengah-tengah perumahan warga, Alhamdulillah masih asri juga. Perlu dijaga ya kalau kayak gini nih hihihi
BalasHapusgratis! itu yang paling penting hehehe. Referensi tempat wisata baru nih kalau nanti liburan ke Magelang.
BalasHapusWah free masuknya ya kak? Asekk. Soalnya beberapa candi yang pernah aku datengin bayarnya lumayan mahal kak. Berkisar 25-35. Tp kapan ya aku bisa kesini??
BalasHapusWah baru tau ini ada candi ini di Magelang ya, 35 km dr Jogja berarti ini sdh bukan di Jogja lagu ya Mba...hehe maaf kudet
BalasHapusBagus banget pemandangannya Mbak, langitnya bersih dan rumputnya juga terawat ya. Hanya sedikit sedih waktu lihat ada arca yang kepalanya dipotong :( Semoga bisa ketemu dan dikembalikan ya....
BalasHapusSeneng banget lihat foto-foto mba Yoana di Candi Ngawen, beruntung ya mampir dulu ke sana jadi bisa menikmati keindahan areanya dan bisa melihat candi peninggalan sejarah juga
BalasHapusNama candinya ternyata diambul dari nama desa Ngawaen itu sendiri ya mbak. Kalau lokasinya di Magelang berarti gak terlalu jauh dari Borobudur ya? Arca singa disimbolkan sebagai penjaga candi mungkin ya. Aku jadi pingin ketemu mba Yoana, pingin difotoin biar bagus :-D padahal kita prnah ketemu ya sekali tapi gak ada kesempatan ngobrol
BalasHapusHihihi aku denger namanya juga suudzon Mbak kalau tempatnya kecil dan candinya pasti sudah tidak terawat lagi 🙈 Semoga akan terus terawat dan tidak ada aksi bocah nakal yang melakukan vandalisme ya. Aku jadi tahu nih tiap arca dan relief ternyata ada artinya ðŸ¤
BalasHapuskok aku sedih ya nggak tau ada banyak candi di Indonesia T_T taunya cuma candi ratu bokor (eh bener nggak ya gini ejaan namanya), candi borobudur, dan prambanan (mainstream banget ya ini haha). Itu di Candi Ngawen kok enak banget ya mbak sepi begitu. Aku seneng deh kalo liburan tempat wisatanya sepi (Lah gimana) haha. Abisnya kalau banyak orang suka jadi pusing sndiri dan kayak nggak puas aja gitu foto-fotonya.
BalasHapusMudah-mudahan aku bisa berkesempatan jalan-jalan lagi ke tempat-tempat bersejarah (kangen juga sih bisa traveling begini) soalnya dulu ke tempat-tempat begitu pas masih kecil jadi boro-boro paham sejarahnya meski udah dijelasin pemandu wisata sampe ngos-ngosan wkwk
Akupun pling suka mba betkunjung ke candi2 Ada banyak cerita sejarah didalamnya ya next mesti kesana insyaAllah
BalasHapusAlhamdulillah,
BalasHapuscandi-candi ini masih utuh saat Jogja diterjang musibah kemarin ya, mba...
Apa ada langkah khusus dari pemerintahan untuk melestarikan peninggalan situs sejarah seperti ini?
Waktu itu aku sempat mampir ke Magelang, tapi cuma numpang makan dan jalan2 ke pasarnya cari oleh2. Jadi gak sempat main ke tempat2 wisatanya
BalasHapusWalah bisa keturunan sama abu letusan gunung Merapi ya. Sayang banget kepalanya gak ada dan candi satu lagi hamcur:(
BalasHapusSetiap kali habis mengantarkan anak wedok balik ke pondok di Magelang, kami sekeluarga suka jalan-jalan juga seputar Magelang dan Yogya. Yang Candi Ngawen ini belum pernah explore, coba nanti kujadikan tempat berikutnya untuk mampir. Kalau dulu malah ke Candi Sambisari di Sleman.
BalasHapusBaru denger soal Candi Ngawen, tapi dr bentuk candinya kyknya masih saudara sama bbrp Candi lainnya di Magelang or Yogya ya mbak. Cuma ciri khasnya ada arca singa jantan itu :D Wah sayang ada bbrp bagian yg hilang, moga bisa direstorasi dan bisa lbh diperketat lg penjagaannya...
BalasHapusWah, ada lagi nih candi yang baru aku tahu. Bagus banget nih kalo bisa dimaksimalkan. Suasananya adem pula. Semoga ya bisa segera dikembangkan oleh pemda setempat. Siapa tahu nanti bisa jadi hits kayak candi-candi lain.
BalasHapus1st time coming here
BalasHapuswelehhh
padahal kalo dilindungi
harusnya statusnya gak tinggal puing gitu ya
piye ikiii
belum pernah maen ke Candi lagi, setelah maen ke candi borobudur yg udah lama banget. serunya poto di candi itu banyak spot-spot kece. Dan semakin bagus, kalo suasananya pas abis hujan :)
BalasHapusKalau dilihat lihat memang mirip candi Mendut, mungkin sezaman ya..
BalasHapusSemoga pengunjung ikut menjaga kebersihan, udah digratisin maasak masih mau ninggal sampah..
Tahunya saya di Magelang itu ya cuma Borobudur dan Mendut.. Ehhh ternyata ada ini juga. Sippp deh bisa jadi alternatif kunjungan kalo pas lewat Magelang :)
BalasHapus