Sebelumnya juga sudah pernah ada yang bertanya semacam ini ke saya. "Mbak, kamu ngeblognya full time atau part time saja?"
Terus saya diam, nggak tahu gimana jawabnya karena waktu itu saya nggak tahu apa sih batasan full time dan part time blogger. Kalau melihat dari definisi pekerjaan, pekerjaan full time mewajibkan seseorang bekerja dengan jam waktu penuh dan rutin sesuai aturan setiap harinya. Misalnya 7-8 jam perhari atau sekitar 35-40 jam perminggu. Sedangkan pekerjaan part time lebih fleksibel, punya durasi kerja kurang dari 7 sampai 8 jam perhari atau kurang dari 35 sampai 40 perminggunya, dan biasanya diselingi menerima pekerjaan lain juga.
Saya dan kebanyakan teman-teman blogger saya masih punya profesi lain disamping menghasilkan duit dengan ngeblog. Beberapa teman saya ada yang bekerja sebagai dosen, guru, editor, atau karyawan bank, tapi karena sama-sama mencintai dunia tulis menulis, mereka memutuskan menjadi blogger dan malah bisa menjadikan blognya sebagai sumber rejeki juga. Sedangkan saya, tugas utama saya kan mengurus anak-anak, jadi kegiatan blogging baru saya lakukan saat semua kebutuhan anak-anak dan suami sudah terpenuhi. Yang seperti kami ini, bisa disebut part time blogger, karena meluangkan waktu untuk blogging tidak sampai 7 jam perhari.
Tapi ada juga blogger yang memang kerjanya setiap hari hanya membuat konten. Misalnya travel blogger, banyak yang menyangka mereka liburan terus, padahal sedang kerja membuat konten di setiap tempat yang didatanginya. Mulai dari menjelajah semua sudut tempat, memproduksi foto atau video, melakukan proses editing, membuat narasi, menguploadnya di media sosial, semua bisa menghabiskan waktu lebih dari 7 jam perhari. Yaang seperti itu sudah bisa dikategorikan sebagai full time blogger.
Sekarang kalau ditanya lebih asyik yang mana? Ya tergantung sekuat apa kamu menjalani profesi blogger profesional alias berbayar. Karena nggak banyak yang tahu bahwa jadi blogger itu bukan sekedar foto, nulis, posting, dan selesai! Ada proses memilih kata dan kalimat yang enak dibaca sekaligus ramah SEO dalam setiap postingannya, lalu setelah di posting masih harus disebar di media sosial agar bisa meraih lebih banyak pembaca. Itu berarti seorang blogger juga harus menguasai media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook. Menguasai di sini termasuk tahan dengan segala drama dan bijak menggunakannya.
Jika merasa sudah menguasai media sosial dan SEO, pertimbangkan juga tingkat kedisiplinan kita, karena jadi blogger profesional tentunya akan dikejar banyak deadline dan revisi yang berulang-ulang, sanggup kah? Apalagi kalau deadline sudah di depan mata tapi malah mati listrik, WiFi pun ikutan mati, HA HA HA *tertawadalamderita*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkomentar dengan baik ya temans, maaf sementara saya moderasi dulu :)