Tips Memaksimalkan Pendapatan Iklan Pada Blog Kita

Photo by: @bookpacker

Hari Sabtu, 16 Februari 2010 kemarin, kami, Emak Blogger Jogja mendapat kesempatan menghadiri #KEBelajar Kumpulan Emak Blogger dengan materi "Langkah Jitu Memaksimalkan Pendapatan Iklan" di Kunena Eatery, Baciro, Yogyakarta.

Acara yang dipandu oleh MC Aji Sukma ini dibuka dengan sambutan dari Mak Sumarti Saelan selaku Ketua KEB dan Mak Indah Julianti, co-founder KEB. Kali ini KEB berkolaborasi dengan ProPS, sebuah Google Channel Partner yang bisa membantu kita meningkatkan pendapatan blog atau website dengan Google's Monetation Solution. Melalui Google's Monetation Solution, ProPS juga akan membantu memaksimalkan potensi dari blog atau website kita hingga dapat berkembang melebihi potensi pendapatan.

Kebayang nggak sih serunya materi kali ini? Selain materi tentang Google's Monetation Solution yang disampaikan langsung CEO ProPS, Mbak Ilona Juwita, kami juga mendapat ilmu blogging yang materinya diberikan oleh Mak Carolina Ratri alias Mak Carra. Paham lah yaa kalau materi dari Mak Carra nggak pernah biasa-biasa saja. Mau tahu materinya tentang apa? Yuk baca terus tulisan saya sampai bawah, heheeh.

Ilona Juwita, CEO ProPS

Google's Monetation Solution

Kembali ke google's monetation solution dulu yaa, monetasi sendiri adalah mendapatkan pendapatan dari blog sebagai passive income dengan memasang iklan untuk mencari uang lewat internet. Menurut Mbak Ilona, beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk memonetasi blog kita adalah dengan:

1. Content Marketing. Dengan rutin memproduksi organic post, sponsored post, dan backlink post yang bagus.

2. Social Influencer. Dengan memanfaatkan media sosial sebagai influencer dan endorser.

3. Affiliate Link. Menempatkan link afiliasi suatu produk di blog atau halaman post, komisi akan kita dapat ketika terjadi pembelian.

4. Iklan. Melalui Ad Placement pada blog berformat banner, text ad, native, link ad, dan rich media.

5. Berjualan Produk Digital. Misalnya ebook, online course/web, training & workshop, image, photo, dan video.

Dari kelima poin itu, teman-teman sudah menjalankan yang mana? Kalau saya baru poin 1 dan 2 saja hehee. Saya memang belum pede untuk mendaftarkan blog saya di Google Adsense, masih ada banyak hal yang jadi pertimbangan saya, salah satunya karena saya merasa belum mengoptimasi blog saya secara maksimal.

Baca juga 5 Alasan Saya Menulis Dengan Bahagia

Dan memang benar, Mbak Ilona juga menjelaskan kalau ada beberapa faktor yang menjadi masalah utama terkait monetisasi iklan pada blog, seperti:

1. Small volume of traffic atau masih sedikitnya jumlah pembaca yang berkunjung pada blog kita.

2. Page latency atau lambatnya suatu blog saat dibuka, biasanya karena terlalu banyak memasang plugins, memasang foto dalam size yang besar, atau memang templatenya yang kurang responsif.

3. Viewability rendah akibat blog lebih responsif di versi website, bukan versi mobile, padahal pembaca sekarang lebih suka mencari informasi apapun (termasuk blog) dari smartphonenya, jadi blog yang mobile friendly adalah wajib.

Google Ad Exchange

Kembali pada cara memaksimalkan pendapatan iklan pada blog kita, menurut Mbak Ilona ada yang lebih menguntungkan ketimbang Google Adsense, yaitu Google Ad Exchange. Jika pada Google Adsense advertiser membayar atas setiap klik yang terjadi pada iklannya atau pay per click (CPC), pada Google Ad Exchange advertiser membayar atas setiap iklannya yang terlihat alias pay per impression (CPM). Asik nih :)

Tapii.. tentu saja syarat untuk bisa mendaftar Google Ad Exchange ini nggak semudah mendaftar Google Adsense (yakaliii gampang daftar adsense, sama susah juga sist, LOL). Ada syarat yang harus kita penuhi, salah satunya adalah blog atau website yang sudah memilki branding baik dengan minimal page view 20M perbulan. M ini maksudnya million atau juta ya kan? haa cem mana pv 20 juta perbulan itu?

Baca juga Warna Warni di Balik yoannafayza.com

Tips Memaksimalkan Platform Monetasi 

Tapi boleh lah ya sekarang kita bermimpi dulu meraih si 20 juta pv ini, sambil tetap berusaha memaksimalkan platform monetasi yang sudah kita miliki. Untuk yang satu ini, Mbak Ilona juga sudah kasih bocorannya:

1. Pastikan source of traffic hanya dan hanya dari sumber yang berkualitas. 

- Jangan melakukan click pada iklan yang tayang di blog kita sendiri.

- Hindari click atau impression yang datang berulang dari satu user ataupun lebih, misalnya meminta teman kita melakukan click berulang pada iklan di blog kita, curang itu namanya yah.. Google kan bisa baca cookies dan IP addressnya.

- Pemilik blog dengan sengaja mendorong pengunjung untuk click iklan (mengakibatkan klik yang dihasilkan dari ketidaksengajaan), saya suka nemu website yang model begini, dan itu menyebalkan loh.

- Pemilik blog memanfaatkan platform produksi klick secara otomatis alias robot.

2. Tempatkan iklan di area dengan keterlihatan yang tinggi dan potensi click yang tinggi.

Layout iklan yang baik. Source: ProPS-KEB

Layout iklan yang baik. Source: ProPS-KEB

3. Pastikan setiap slot dapat menampilkan berbagai pilihan size.

4. Google menawarkan berbagai tipe iklan seperti banner display, banner text , link ads, auto-ads, native in-feed, native in-article, dan banyak lagi, coba dan pelajari untuk tahu keseluruhan potensi revenue.

Nah sekarang, kalau sudah paham cara memaksimalkan platform monetasi blog, tugas kita adalah menciptakan konten yang bisa diterima secara global hingga menhasilkan internasional traffic. Karena melalui internet, pengunjung website bisa datang darimana saja, termasuk mereka yang menggunakan bahasa berbeda. 

Pertanyaannya, seberapa besar konten yang kita hasilkan bisa menarik perhatian mereka? Dan bagaimana cara membuat konten yang menarik untuk global audience?

1. Tentukan Target Audience, apakah penduduk negara berbahasa inggris atau penduduk negara dengan bahasa lain.

2. Produksi konten yang “evergreen”

3. Konten boleh saja bertopik lokal, tapi disajikan secara relevan untuk global audience.

4. Jangan menggunakan konteks yang menyangkut budaya tertentu, sehingga akan susah dipahami secara umum.

5. Hati-hati saat memakai kata-kata referensi (jarak, berat, pecahan uang, hari libur), karena tiap negara memiliki istilah berbeda.

6. Saat kita menggunakan image, pastikan yang dipahami secara universal.

7. SEO. Manfaatkan keywords yang populer di negara tersebut untuk ditempatkan di dalam konten yang relevan.

8. Kalau perlu gunakan jasa translator.

Nah, buat teman-teman yang belum dan ingin memonetasi blognya, atau teman-teman yang sudah monetasi tapi belum maksimal, bisa loh minta bantuan ProPS untuk mengoptimalkan monetasi blognya. Sebagai Google Channel Partner, ProPS dapat membantu memanfaatkan Google Doubleclick Ad Exchange untuk monetisasi iklan di blog kita. ProPS akan membantu kita terhubung ke berbagai top performing ad network, sekaligus menjalankan dan mengoptimalkannya. ProPS juga menangani semua billing collection sehingga penagihan dapat dilakukan lewat satu pintu saja.

Untuk lebih jelas, bisa langsung ke websitenya ProPS di www.props.id :)

Pillar Post Sang Penyangga Traffic Blog

Sekarang kita masuk ke materi kedua. Di atas tadi kita sudah bolak-balik menyebut traffic, dan memang si traffic ini memegang peranan paling penting dalam monetasi blog, traffic bagus artinya monetasi lancar. Salah satu cara menjaga traffic tetap stabil dan terus tumbuh adalah dengan menciptakan banyak pillar post.

Alhamdulillah, di acara kemarin Mak Carra berbagi cara membuat pillar post yang mumpuni dan mampu  menjaga traffic bertahan sepanjang jalan kenangan masa.

Baca juga Most Inspiring Bloggers (Versi Saya)

Pillar Post: A pillar article is usually a tutorial style article aimed to teach your audience something. Generally they re longer than 500 words and have lots of very practical tips or advice.

Carolina Ratri
Photo by: @bookpacker

Pillar Post adalah artikel yang menjadi 'penyangga' blog kita untuk bisa tetap eksis di SERP atau hasil pencarian search engine. Artikel ini biasanya berisi tips, tutorial, atau cerita pengalaman pribadi yang bisa menjadi rujukan banyak orang dan menghasilkan traffic yang terus bertumbuh meski artikelnya sudah lama diposting (evergreen).

Mak Carra menyarankan agar kita banyak membuat pillar post untuk menaikkan traffic. Kalau bisa sih semua artikel kita adalah pillar post, jika tidak bisa, paling nggak usahakan sebulan satu kali membuat pillar post.

Lalu bagaimana cara membuat pillar post yang baik dan mampu mendulang banyak traffic?

1. Define your big ideas. Tentukan niche, tujuan artikel, untuk siapa artikel itu ditulis, dan apa keunikan artikel itu.

2. Keywords research. Selalu lakukan riset pada keywords yang akan mengisi artikel kita, usahakan relevan tapi tetap dengan penempatan yang natural. Gunakan ubersuggest.

3. Buatlah outline saat menulis, gunakan rumus 5W 1H.

4. SEO Checklist. Perhatikan juga faktor-faktor yang membuat sebuah tulisan menjadi ramah SEO seperti, penggunaan keywords yang tepat, url yang singkat tapi tetap jelas, menggunakan subheadings, meta search description, image alt atributes, dan internal external links.

Jadi, apakah teman-teman sudah mulai mencoba meningkatkan pendapatan iklan pada blog dan membuat pillar post yang baik? Kalau sudah, sekarang saatnya berdoa, semoga semua usaha yang kita lakukan bermuara pada hasil yang baik :)

Terima kasih untuk KEB dan ProPS atas semua ilmu dan kesempatan jumpa yang diberikan kepada kami kemarin. Sukses selalu KEB dan ProPS!

Terima kasih KEB dan ProPS
Photo by @imasatrianto