Jelang usia 40 tahun, saya dan suami semakin disiplin menjaga kesehatan. Yaa namanya orang hidup, pasti ada aja waktunya sakit, mulai dari penyakit ringan seperti pegal linu sampai penyakit berat seperti diabetes, darah tinggi, atau stroke. Biasanya selain rutin berolahraga dan mengatur pola makan, terkadang kami juga mengonsumsi jamu herbal tradisional yang kami percaya mampu meningkatkan sistem imun dan metabolisme tubuh.
Tapi kami nggak asal pilih jamu, kalau lagi nggak sempat mengolah sendiri bahan-bahan herbalnya, saya memilih jamu herbal kemasan yang tidak mengandung bahan kimia obat dan memiliki izin edar BPOM yang jelas. Eh, sebentar deh, bahan kimia obat pada jamu itu maksudnya gimana? Terus bahayanya apa untuk tubuh kita? Ini karena jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berasal dari unsur tumbuhan, hewan, atau mineral yang komposisinya disusun berdasarkan pengalaman, nah interaksi salah satu bahan penyusun jamu dengan zat kimia obat ternyata bisa menimbulkan efek yang membahayakan tubuh. Seperti itu penjelasan yang saya dapat saat menghadiri webinar tentang jamu aman kemarin.
Kebetulan, pada Hari Selasa, 15 Maret 2022 kemarin saya sempat mengikuti Launching Program Badan POM Goes To School/Campus dalam rangka Pembentukan Duta Kosmetik dan Jamu Aman Nasional. Event ini juga menyelenggarakan dua webinar sekaligus, yaitu Webinar Bugar Dengan Herbal Tanpa Bahan Kimia Obat dan Webinar Cerah Alami Tanpa Merkuri.
Pembentukan Duta Kosmetik dan Jamu Aman Nasional
Duta Kosmetika Aman dan Jamu Aman Nasional 2022 merupakan implementasi dari dua program unggulan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM-RI) yaitu BPOM Goes To School dan BPOM Goes To Campus yang terselenggara atas kerjasama BPOM dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Menurut Dr. Penny K. Lukito, MCP selaku Kepala BPOM, program ini bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkaya budaya, sekaligus menjaga kearifan lokal Bangsa Indonesia.
Dengan diikuti oleh sekitar 1135 peserta yang berasal dari kominitas pramuka, pelajar, mahasiswa, organisasi profesi, dan kemasyarakatan, serta perwakilan fasilitator pemberdayaan masyarakat dari UNit Pelaksana Teknis Badan POM. Selama dua hari kedepan peserta akan mendapat pembekalan materi mencakup jamu dan kosmetika aman, waspada jamu dan kosmetika berbahaya, serta teknik komunikasi dan pemanfaatan teknologi untuk efektivitas edukasi.
Sebenarnya Program Duta Kosmetika dan Jamu Aman ini diawali oleh sebuah pilot project pada tahun 2021 melalui 33 Duta Kosmetika Aman di Bengkulu dan 25 Duta Jamu Aman di Semarang. Para Duta melakukan 116 kegiatan edukasi yang diikuti 11.060 peserta. Ternyata strategi ini dinilai efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keamanan dan manfaat obat tradisional, suplemen kesehatan, dan kosmetika.
Duta Kosmetik dan Jamu Aman Nasional dipilih dari generasi muda Indonesia yang akan menjadi mitra BPOM dalam mengedukasi masyarakat tentang cara memilih dan menggunakan kosmetik serta obat tradisional yang aman. Nantinya, generasi muda dari tingkat pelajar dan mahasiswa ini akan memanfaatkan media sosial dan berbagai platform digital sebagai alat edukasi.
Dengan tersedianya sistem edukasi yang benar, BPOM berharap bisa menekan peredaran produk kosmetik dan jamu yang tidak sesuai standar mutu ditengah meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kosmetik dan obat tradisonal.
Menurut data BPOM, pada tahun 2021, tercatat ada peningkatan pelanggaran produksi obat dan kosmetik sebanyak lebih dari 20% dibanding tahun 2020. Pelanggaran ini berupa:
- Menambahkan bahan kimia obat ke dalam bahan tradisional.
- Menambahkan bahan yang jelas terlarang pada produksi kosmetik.
- Mencantumkan keterangan yang menyesatkan berlebihan pada label.
- Obat belum melalui uji klinis.
Hal ini tentu saja sangat meresahkan mengingat kesehatan masyarakat terutama generasi muda adalah investasi penting bagi suatu bangsa. Di sini peran Duta Kosmetik dan Jamu Aman Nasional diharapkan akan menjadi role model bagi generasi muda lainnya untuk bersikap cerdas dan berdaya dalam memilih serta menggunakan produk kosmetik sehat dan obat tradisional aman tanpa bahan kimia obat berbahaya.
Bugar dengan Herbal Tanpa Bahan Kimia Obat
Usai melakukan pelantikan secara simbolis pada Duta Kosmetik dan Jamu Aman Nasional, acara bergeser ke Webinar Bugar dengan Herbal Tanpa Bahan Kimia Obat yang menghadirkan narasumber Dr. (cand) dr. Inggrid Tania, M.Si.
- Jamu. obat tradisional yang mengacu pada resep warisan leluhur, pembuatannya tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai uji klinis di laboratorium, keamanan dan khasiatnya telah terbukti berdasarkan pengalaman langsung pada manusia selama ratusan tahun.
- Obat Herbal Terstandar (OHT). Bahan-bahan yang digunakan dan proses pengolahannya sudah sesuai standar BPOM. Keamanan dan khasiatnya juga sudah dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinis di laboratorium.
- Fitofarmaka. Obat yang terbuat dari ekstrak tanaman, hewan, maupun mineral yang proses produksi, efektivitas, dan keamanannya dapat disejajarkan dengan obat modern. Selain melewati proses uji praklinis, produk fitofarmaka juga harus menjalani uji klinis langsung pada manusia untuk menjamin keamanannya.
Dalam proses pembuatan obat tradisional, produsen tidak boleh mencampurnya dengan Bahan Kimia Obat (BKO) berupa zat-zat kimia yang digunakan sebagai bahan utama obat kimiawi. Beberapa produsen obat nakal memang biasanya menambahkan BKO pada obat tradisional untuk memperkuat indikasi dari obat tersebut. Padahal, seperti yang sudah dijelaskan, kebanyakan obat tradisional terutama jamu tidak melalui uji praklinis dan klinis, ini artinya dosis dari obat kimiawi yang dipakai juga tidak sesuai standar farmasi.
Pemakaian dosis obat kimiawi yang tidak sesuai standar tentu akan menimbulkan banyak efek samping, contohnya: penggunaan Parasetamol, Fenilbutason atau Deksametason pada jamu pegal linu bisa menimbulkan efek samping pengerasan hati (sirosis), gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, atau glukokortoid yang meliputi diabetes dan osteoporosis. Serem nggak sih? Niat awal cuma mau nyembuhin encok, malah berakhir kena osteoporosis :(
Lalu bagaimana cari memilih obat tradisional yang aman sesuai aturan BPOM?
- Waspada terhadap obat herbal yang memiliki klaim khasiat bombastis yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit.
- Teliti kemasan atau labelnya, jika terdapat gambar yang cukup aneh kemungkinan besar adalah obat herbal yang berbahaya.
- Pastikan produk tersebut mencantumkan nomor izin edar BPOM yang valid pada kemasannya. teman-teman bisa melakukan pengecekan ke website Badan POM atau melalui aplikasi "Cek BPOM".
Cerah Alami Tanpa Merkuri
Pada webinar kedua, Prof. Dr. Keri Lestari, Msi, Apt. dan dr. Listya Paramita Sp.KK menjelaskan tentang cara menjaga kesehatan kulit dan mengenali bahayanya kosmetik bermerkuri bagi kulit. Buat saya pribadi, ini salah satu issue yang bikin geregetan, karena meskipun campaign tentang merkuri dan kesehatan kulit sudah sering sekali digaungkan oleh banyak tokoh perempuan, tetap saja, stigma Cantik itu Putih sudah terlanjur mengakar kuat di masyarakat. Akhirnya banyak perempuan ngebet punya kulit putih.
Lingkungan masyarakat termasuk keluarga punya peran besar membentuk stigma bahwa kecantikan dipengaruhi oleh warna kulit dan bentuk tubuh. Tanpa mereka sadari batas-batas diskriminatif fisik atas kecantikan itu bisa mengakibatkan dampak negatif pada kondisi psikologis seorang perempuan. Perempuan yang terobsesi dengan kecantikan selalu dibayang-bayangi tuntutan tampil sempurna, berkulit putih, bertubuh langsing, dengan rambut hitam lurus tergerai.
Obsesi perempuan untuk terlihat cantik putih ini akhirnya dimanfaatkan oleh beberapa produsen kosmetik nakal. Demi menghasilkan produk yang mampu mengubah kulit menjadi putih secara instan mereka menggunakan bahan-bahan berbahaya, salah satunya Merkuri.
Merkuri memiliki nama ilmiah raksa (Hg), merupakan logam berat yang secara alami berada di alam, tersebar dalam batu-batuan, bahan tambang, dan tanah. Warnanya keperakan, mengkilap, dan tidak berbau. Dalam industri kosmetik, merkuri terbagi atas dua bentuk, yaitu anorganik dan organik. Merkuri anorganik digunakan pada sabun dan krim pemutih kulit. Sementara imerkuri organik dipakai untuk produk pembersih riasan dan maskara.
Negara Indonesia melalui Badan POM sudah menerbitkan peraturan No.23 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetik yang melarang penambahan Merkuri pada produk kosmetik. Meski begitu, Kepala BPOM RI, Dr. Penny K Lukito, MCP menyampaikan kalau di Indonesia masih banyak temuan kasus kosmetik bermerkuri. Pastinya ini karena ada permintaan tinggi dari pasar untuk produk pemutih kulit instan.
Kenapa sih pemerintah dan BPOM melarang penambahan Merkuri pada kosmetik? Karena dampak buruknya bagi kesehatan kulit dan organ tubuh nggak kaleng-kaleng lho temans. Karena Merkuri adalah logam berat, di tahap ringan dia bisa menyebabkan iritasi dan penipisan kulit serta menimbulkan flek hitam. Lalu pada temuan kasus yang lebih berat, Merkuri mengakibatkan kerusakan pada sistem syaraf, pencernaan, ginjal, fungsi otak, dan kanker kulit.
Selain Merkuri, masih ada beberapa zat yang cukup berbahaya dalam produk kosmetik sehingga harus dibatasi penggunaannya. Contohnya: Parabens pada produk moisturizer atau sunscreen ,Hydroquinone pada produk pencerah wajah, atau Sodium Lauryl Sulfate pada produk sabun dan shampoo.
Jika selama penggunaan kosmetik muncul gejala seperti gatal-gatal, kemerahan, dan iritasi, segera hentikan pemakaiannya. Apalagi kalau sampai muncul breakouts, nggak ada tuh alasan breakouts adalah tanda kalau kulit sedang mengalami proses detox. Breakouts adalah tanda kalau kulit mengalami peradangan akibat perawatan yang salah.
"Beauty has no skin-tone"
Nggak masalah punya kulit sawo matang, yang penting tetap sehat, bersih, cerah, dan nggak kusam. Yang jadi masalah kalau kamu malas merawat kulit tapi nyinyir lihat orang lain punya kulit glowing #eh
Cara memiliki kulit sehat, lembap, cerah dan glowing itu gampang kok. Teman-teman cuma perlu:
- Minum air putih 3 liter per hari. Waajib yah..
- Lakukan double cleansing setiap malam sebelum tidur.
- Lakukan olahraga kardio selama 30 menit, minimal 3 kali seminggu.
- Selalu pakai sunscreen atau sunblock setiap hari, dan re-apply setiap 3-4 jam sekali.
- Skip gula dari menu harian dan batasi konsumsi karbohidrat.
Sudah itu aja sebenarnya, soal pemilihan produk skincare dan metode pemakaiannya terserah teman-teman aja, sesuaikan dengan kondisi kulit. Kalau ingin punya wajah yang lebih cerah pakai produk pencerah wajah yang aman seperti Niacinamide (Vit. B3), dan Vit. C.
Lalu untuk produk makeup, lebih baik pilih warna yang sesuai undertone kulit ketimbang berusaha membuatnya terlihat lebih putih. Warna riasan yang sesuai dengan tone asli kulit justru bisa membuat riasan terlihat natural dan glowing.
Jadi, masih mau pakai produk kosmetik bermerkuri? Jangan yaa.. Yuk hentikan obsesi memiliki kulit putih dalam sekejap dan mulai lah bangga dengan warna kulit kita.
Wah seru ini acaranya
BalasHapusAnak muda jadi duta jamu
Untuk melestarikan budaya minum jamu ya mbak
Wah, aku ketinggalan webinar ini padahal topiknya menarik banget. Apakah ada rekaman yang bisa disimak ulang, ya, Kak? Di YouTube, mungkin?
BalasHapusbener nih, di pasaran produk kecantikan makin variatif, edukasi buat semua perempuan nih, kalau mau kulit sehat ya harus pake proses, yang instan suka berdampak negatif ke kulit soalnya ya mbak :(
BalasHapusolahraga kardio bisa bantu membuat kulit lebih sehat, glowing juga ya, Noted banget karena beberapa bulan terakhir lupa olahraga. Mau nyobain olahraga kardio buat nanti. Btw acara BPOM kayak gini kece banget sih. Ngasih ilmu baru jadinya
BalasHapusWah bener juga sekarang banyak beredar traditional obat yg klaim aman. Harus pelajari betul nih keamanan dan sesuai bpom. Makasih infonya kak. Aku juga baru atau ada Duta kosmetik
BalasHapusWah keren banget ya programnya, sangat mengedukasi
BalasHapusNah iyap, breakout itu tanda kulit mengalami peradangan, bukan karena mau mengelupas untuk memunculkan tampilan kulit yang baru.
BalasHapusPilih jamu juga nggak bisa sembarangan ya, walau jamu dikatakan sebagai warisan pengetahuan ala tradisional ya tapi tetap perlu hati hati kalau memilih mengonsumsi produk jamu yang nggak diolah sendiri.
Program dari BPOM ini keren lho. Para duta yang masih muda muda semoga memberi dampak yang meluas di kalangan seusia mereka. Biar paham lebih awal.
Iya yaa skrg macam2 produk kecantikan tp yg pake kadang nggatau apa yg lagi dipake. Padahal penting bangett
BalasHapusWah menarik banget ya. Acara ini bisa melestarikan budaya Indonesia yaitu jamu dan mengenalkan ke anak muda. Keren ya program dari BPOM ini
BalasHapus