Gunungkidul, Entah kenapa saya nggak pernah bosan bercerita tentang kabupaten di selatan Yogya ini. Apalagi di saat pandemi seperti sekarang , di saat perjalanan wisata menjadi sesuatu yang sulit dilakukan, rasanya kami ingin sekali kembali menjejakkan kaki di Gunungkidul dan menikmati keindahan wisata alamnya. Mulai dari deretan pantai berpasir putih, perbukitan hijau, air terjun, hingga goa dan sungai bawah tanah yang bersembunyi di celah-celah batuan Karst Pegunungan Sewu.
Karst adalah wilayah yang tersusun dari batuan kapur atau gamping. Proses terbentuknya Karst karena adanya pengendapan kapur di dasar laut yang kemudian terangkat ke permukaan akibat pergerakan lempeng bumi, contohnya Pegunungan Sewu.
Kawasan pegunungan yang terbentang di sepanjang Pantai Selatan Jawa ini terbentuk akibat pengangkatan dasar laut ribuan tahun silam. Sekarang kawasan ini dipenuhi batuan Karst di permukaan tanah (eksokarst), di bawah permukaan tanah (endokarst), serta memiliki lebih dari 100 goa karst dengan aliran sungai bawah tanah.
Kawasan Pegunungan Sewu membentang melintasi 3 wilayah kabupaten (Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan) dan 3 wilayah propinsi (Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur). Keunikan ekosistem yang dimiliki Pegunungan Sewu membuat UNESCO menetapkan kawasan Pegunungan Sewu sebagai kawasan Global Geopark pada Bulan September 2015. Di wilayah ini banyak ditemukan peninggalan zaman prasejarah, misalnya fosil tulang manusia purba dari zaman batu tua sekitar 1.8 juta tahun yang lalu beserta alat-alat batu untuk berburu.